Grafity 3D
Graffiti banyak sekali jenisnya
mulai dari abstrak, wildstyle, bubble, dan 3 dimensi. Dalam posting ini
saya ingin member sedikit penjelasan bagaimana cara membuat graffiti 3
dimensi.
1. Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah membuat sketsa gambar di sebuah kertas.
2. Lalu anda mencari tembok kosong dan anda cat dasar putih agar warna pada pilox dapat menyatu pada tembok.
3. setelah itu siapkan sketsa graffiti 3 dimensi yang telah anda buat.
4. siapkan pilox yang telah anda persiapkan.
5. apabila anda masih pemula dan ragu-ragu (masih takut) memegang pilox
sebaiknya anda membuat sketsa di tembok tersebut menggunakan pensil
terlebih dahulu, namun apabila sudah professional anda langsung saja
menggunakan pilox namun sebaiknya jangan menggunakan pilox warna hitam
terlebih dahulu.
6. oh iya jangan lupa sebelum anda membuat sketsa di tembok sebaiknya
anda siapkan MAL. Apa itu MAL? Mal adalah sebuah alat yang di gunakan
untuk penggaris di tembok, Mal terbuat dari kertas/karton/triplek/Koran.
Cara membuat MAL yaitu siapkan missal karton anda potong menjadi dua
bagian terus anda lipat lurus. Dan ujungnya yang lurus itulah yang akan
di gunakan sebagai penggaris pada tembok.
7. setelah MAL siap dan anda sudah membuat sketsanya di tembok lalu anda
mulai mewarnai sketsa yang anda buat di tembok tersebut. Agar graffiti 3
di ensinya timbul anda harus menyiapkan warna yang pas missal untuk
bentuknya warna hijau muda kemudian shadownya harus warna hijau agak
gelap agar warna yang di hasilkan menyatu
8. lalu mewarnai pada graffiti tersebut agar kelihatan rapi dan indah sebaiknya menggunakan MAL yang telah anda buat tadi.
9. setelah itu hasil graffitinya sudah rapi tinggal anda beri blur hitam dan putih pada shadownya.
10. kemudian anda akan menghasilkan graffiti berbentuk 3 dimensi.
11. semoga berhasil dan sukses. Maju terus graffiti di Indonesia. “respect to art”.
Graffiti: Teknik Outlining
Secara umum, pembuatan graffiti dibuat dengan outlining dulu. Ada
banyak buku yang membahas tentang teknik-teknik outlining yang
canggih-canggih, tapi dasar dari outlining adalah sebagai berikut.
Saat yang tepat untuk melakukan outlining adalah di awal dan di akhir
pembuatan graffiti. Outline di awal adalah sebagai guide untuk memandu
flow kita dalam membuat graffiti. Dengan outline awal itu kita jadi tahu
dimana filling harus dilakukan. Setelah kita selesai membuat outline
awal, tentunya setelah itu kita akan menggarap filling, background, 3D,
touch-up dan yang lain-lainnya. Semua itu bukan tidak mungkin akan
sedikit menutupi dan mengacaukan outline awal.
Jadi sebaiknya di akhir graffiti, re-trace lagi outline untuk
mendapatkan gambar yang maksimal rapihnya. Tapi pastikan dulu semua
sudah dilakukan sebelum re-trace. Jadi re-trace benar-benar dilakukan di
paling akhir.
Saat melakukan outlining, posisi spray yang terbaik adalah paralel
dengan tembok dan kalau bisa sedekat mungkin agar garisnya tegas dan
tajam.
Outline yang pertama adalah yang akan paling menggambarkan hasil akhir
graffiti kita, jadi jangan ragu untuk menghabiskan banyak waktu di
outline awal. Jika salah mengambil garis, buatlah garis baru dan
pastikan garis yang salah itu bisa ditutupi dengan filling nantinya